Selasa, 26 Januari 2010

Dibalik Serangan Cracker ke Server Google

Nobody’s perfect. Mungkin inilah istilah yang tepat untuk menggambarkan peristiwa bobolnya server gmail Desember lalu oleh cracker suruhan pemerintah China. Meskipun Google menempatkan sekuriti pada prioritas utama, namun celah keamanan terjadi juga, bukan karena lemahnya server Google, namun karena lemahnya web browser pengunjung (attacks using the Internet Explorer vulnerability). Karena peristiwa ini pemerintah Jerman mengumumkan secara resmi agar masyarakat IT Jerman berhenti menggunakan Internet Explorer dan menggunakan alternatif web browser. Selain itu, pemerintah Amerika akan meminta penjelasan resmi dari pemerintah China mengenai masalah ini.

Menurut research analyst dari McAffe AntiVirus, secara forensik telah ditemukan bukti bahwa serangan bercode Aurora tsb berasal dari daratan China, dari sebuah komputer yang mengupload code malware awal ke server penyerang yg terletak di hosting provider RackSpace Inc Amerika. McAffe bahkan telah mengetahui nama foldernya.

Sebuah program kecil secara otomatis (dan dibelakang layar) didownload oleh browser IE yang kemudian akan mengirimkan data-data seperti password Gmail ke server penampung yang terletak di Taiwan. Jadi program ini merekam semua aktivitas komputer pengguna.

Adobe yang juga kena serangan tersebut mendeteksinya pada tanggal 4 Januari 2010, sedangkan Google telah mendeteksinya pada pertengahan Desember sehingga telah berusaha mengamankannya jauh-jauh hari. Namun data 2 akun email pada akun Gmail yang dituju gagal diselamatkan. Sang cracker berhasil menjarah data-data penting email aktivis hak azasi China.

Babak selanjutnya, Google mengancam akan menarik Google.cn yang akan menempatkan Google.com di pucuk pimpinan traffik reach di China versi Alexa. Selama ini Google mengalah pada pemerintah China dengan “membagi” traffik Google sebenarnya dengan Google.cn yang inferior karena difilter hasil search resultnya, sehingga menempatkan Baidu pada pucuk pimpinan Alexa.

Setelah itu, karena Google.com tidak memfilter hasil pencariannya, maka pemerintah China akan memblok aliran traffik ke Google.com karena dianggap melanggar hukum China. Dan akhirnya, pengguna Google China akan segera kehilangan banyak aplikasi Google yang bagus-bagus itu. Sebut saja Google Maps, Google Earth, GMail, dll.

Google Bosan dengan langkah pemerintah China yang sok kuasa ?

Mengapa Google tidak membalas saja serangan cracker pemerintah China dengan menghack server pemerintah China misalnya ? Atau membanjiri server pemerintah China dengan information trash sehingga pemerintah China tidak berfungsi misalnya ? Bukankah hal itu akan menunjukkan kekuatan Google sebagai the most powerful internet server in the world ? Atau paling tidak mengapa Google tidak mempublikasikan siapa cracker hebat itu ?

Google nampaknya punya langkah yang lebih berjangka panjang. Targetnya tetap sama: meruntuhkan ego pemerintah China. Meruntuhkan otoritarianisme China adalah dengan menyebar virus demokrasi.

Dengan menarik Google China dan jika nanti pemerintah China memblok traffik ke Google services maka pengguna setia Google di China yang berjumlah 80 juta orang itu, dimana 3/4 nya adalah kalangan mahasiswa akan bereaksi. Kita tunggu saja bom waktu Google di China….

Sumber : Disini

Blogger Indonesia